Life Skill Training adalah program pelatihan yang bersifat aplikatif dan dapat langsung dipraktekkan untuk membentuk kemampuan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan pasar tenaga kerja dan kebutuhan sumber daya manusia (SDM). Lembaga pendidikan memang sudah seharusnya berkontribusi dalam meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan bekal kepada para siswa dalam terjun ke lapangan pekerjaan setelah lulus. Melalui kegiatan life skill training, para siswa kelas XII SMA Wahid Hasyim model diberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan peluang pekerjaan setelah lulus dari SMA. Berbagai bidang yang dipilih dalam life skill training ini tentunya menyesuaikan dengan perkembangan dan peluang dalam dunia kerja. Selain itu, bidang pelatihan yang dipilih juga didasarkan atas minat para siswa SMA Wahid Hasyim Model. Adapun bidang yang menjadi fokus dalam program life skill training adalah tata boga, tata rias, Barista, dan sablon.
Tata Boga menjadi salah satu perioritas dalam program life skill training SMA Wahid Hasyim model. Seperti yang diketahui bahwa bidang kuliner menjadi salah satu ladang bisnis yang cukup menjanjikan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi. Inovasi di dunia kuliner pun tidak ada hentinya. Mulai dari makanan berat hingga makanan ringan. Pelatihan tata boga SMA Wahid Hasyim Model difokuskan pada praktek jajanan tradisional seperti kue lapis rainbow, kue lumpur, risol dan donat. Selain itu, mereka juga berlatih membuat makanan non-lokal seperti Pizza mini dan Kue Tart. Bu Yuyun dan Kak Ken adalah pemateri dalam pelatihan tata boga, dimana Kak Ken adalah alumni SMA Wahid Hasyim Model. Pelatihan tata Boga dilaksanakan sekitar 3 hari, mulai dari tanggal 22 – 24 Januari 2022.
Usaha kedai kopi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, bukan hanya di perkotaan, kedai kopi juga menjadi bisnis yang cukup populer di daerah pedesaan. Hal ini membawa peluang baru bagi barista. Sehingga salah satu fokus life skill training di SMA Wahid Hasyim model adalah pelatihan barista. Lebih dari 30 siswa diberikan kesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang kopi dan profesi barista. Selain itu, terdapat sesi praktek mulai dari teknik penyeduhan kopi, praktek manual brew hingga praktek membuat latte art. Kak Fahmi dan Kak Ekik adalah pemateri dalam pelatihan Barista dan juga merupakan alumni dari SMA Wahid Hasyim model. Mereka terjun ke dunia barista dan sudah menekuni bidang tersebut dalam waktu yang cukup lama. Pelatihan barista dilaksanakan dua hari, mulai tanggal 22 – 23 Januari 2022.
Bsinis sablon pun tidak kalah eksis ditengah perkembangan teknologi digital printing. Prospek usaha sablon dapat dikatakan sangat bagus karena permintaan sablon akan semakin meningkat dalam setiap tahunnya, khususnya sablon kaos. Sekitar 30 siswa berminat untuk mendalami keterampilan menyablon sebagai salah satu keahlian yang ingin ditekuni sebagai bekal kelulusan. Mereka dilatih menyablon kaos dan stiker. Dari pelatihan sablon ini, para siswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru tentang bagaimana cara menyablon stiker dan mengenal bahan dan alat sablon yang diperlukan.
Dewasa ini, merias wajah sudah menjadi hal yang lumrah khususnya dikalangan wanita. Bukan hanya untuk kepentingan mempercantik diri, namun keterampilan tata rias ini juga dapat dijadikan sebagai ladang usaha. Hal ini menjadikan bidang pelatihan tata rias dalam program life skill training memiliki banyak sekali peminat dan bidang ini pun masih didominasi oleh siswa perempuan. Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai tanggal 22 – 24 Januari 2022. Para siswa diberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan mulai dari pengenalan alat dan kegunaannya, teknik foundation, cara mengaplikasikan bedak, teknik bingkai alis, teknik shading & Blending Eyeshadow serta teknik mengaplikasikan blush on dan lipstick. Pada hari terakhir, para siswa melaksanakan praktek keseluruhan berdasarkan materi yang diberikan dan para peserta diharuskan membawa rekan sebagai model. Pelatih tata rias ini adalah alumni SMA Wahid Hasyim Sendiri, yaitu Kak Roisatun Sholiha dan Kak Layla Hayati.
Tujuan dari adanya program life skill training adalah untuk membentuk mental dan sikap positif siswa, mampu berpikir terbuka untuk mengembangkan potensi diri serta meningkatkan keterampilan yang aplikatif diberbagai bidang. Beberapa pelatihan tersebut dapat meningkatkan keberdayaan siswa setelah lulus dari SMA, karena tidak semua siswa akan terjun ke dunia perkuliahan. Sehingga sangat penting untuk memberikan bekal bagi mereka yang memilih untuk terjun langsung ke dalam sektor ekonomi.
Hadirnya berbagai alumni sebagai pemateri memberikan motivasi kepada siswa bahwa alumni SMA Wahid Hasyim Model pun dapat berjuang dalam dunia pekerjaan dengan berbagai keterampilan yang dimiliki. Life Skill menjadi dasar bagi seseorang untuk mengembangkan kapasitas potensi yang dimiliki. Dan untuk mengasah keterampilan tersebut, sudah saatnya sekolah memberikan fasilitas dan menjembatani para siswa untuk meningkatkan peluang setelah lulus dari SMA.